AKU HARUS SIAP DAN BISA BERBICARA DIDEPAN BANYAK ORANG!
Sesi sebelumnya sudah membahas mengenai persiapan untuk dapat berbicara di depan khalayak umum. nah bagaimana dengan detik-detik menuju podium untuk memulai bicara? tentu saya masih ada perasaan gugup dan lain sebagainya. kenapa sih di blog ini membahas mengenai berani berbicara di depan publik? karena kita semua merupakan orang yang pasti akan pernah menyampaikan sesuatu didepan banyak orang, dan karena saya juga banyak memiliki orang sekitar yang sangat menginsiprasi saya dalam public speakingnya.
Saat akan menuju podium, perasaan mulai bercampur aduk seperti menghafalkan materi, gugup, takut, malu, segan dan lain sebagainya bahkan sampai menimbulkan sakit perut. Namun jangan khawatir, ternyata hal tersebut dapat diminimalisir dan tentunya harus diperbanyak pula dengan latihan. Pada sesi ini kita akan membahas mengenai menaklukkan rasa gugup dan menyukseskan diri untuk berani tampil berbicara didepan publik.
Sesaat sebelum waktunya tiba, tentunya masih perlu adanya persiapan baik secara material dan non material. Secara material kita harus mempersiapkan alat-alat yang akan kita gunakan untuk mendukung penampilan kita dipodium seperti pointer, kertas kecil, pelantang dan lain sebagainya. Non materiil tentunya kesiapan mental dan materi yang akan dibawakan.
adapun tips agar berbicara di podium berjalan dengan lancar:
1. Pastikan tidak ada alat pendukung yang tertinggal
Jika memiliki kebiasaan kurang percaya diri, maka disarankan untuk membawa alat pendukung untuk membantu saat berbicara dipodium, setidaknya akan menghilangkan kegugupan dan memperindah penampilan. Akan jauh lebih baik apabila alat-alat pendukung sudah dipertimbangkan dan dipersiapkan lebih awal untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.
2. Atur nafas, pejamkan mata sejenak
Jika kita berada dibawah tekanan, maka kita tidak akan dapat berpikir dengan jernih, ditambah kegugupan yang sedang bergejolak ketika mengetahui bahwa kita akan berbicara kahadapan khalayak dipodium. Menenangkan pikiran disaat seperti ini harus dilakukan. Caranya adalah menarik nafas, tahan dan hembuskan, dapat dilakukan dengan mata tertutup agar lebih fokus, lakukan sampai merasa tenang. setelah itu maka perasaan akan merasa lebih tenang.
3. Berdoa
Spiritual tidak boleh dilupakan. Memohon restuNya untuk keberhasilan kita, karena seperti yang kita ketahui segala sesuatu adalah atas restu dan kehendakNya. Jadi, sangat direkomendasikan untuk selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan.
4. Tersenyum
Tersenyum merupakan salah satu gerakan bibir sederhana, namun akan mampu memberikan dampak yang besar. Dampak yang dirasakan tidak hanya untuk khalayak yang melihat, melainkan diri sendiripun akan merasakannya. Bagi khalayak melihat seseorang tersenyum akan memberikan kesan bahwa seseorang itu merupakan orang yang menarik dibandingkan tidak tersenyum ataupun terlihat gugup. Bagi diri sendiri, dengan tersenyum dapat memperbaiki situasi hati dan pikiran yang mungkin sedang kacau karena kegugupan mendominasi, sehingga membuka peluang yang besar untuk berhasil.
5. Berdiri dengan tegap dan sikap terbuka
Berdiri dengan tegap akan memberi kesan si pembicara telah siap dan lebih dapat mengatur rasa gugupnya. Sikap tebura merupakan bahasa non-verbal yang harus diperhatikan. Sikap terbuka seperti tidak menyilangkan kedua tangan didepan, memegang pelantang dengan kedua tangan ditutup kedepan, hal-hal tersebut harus dipelajari.
6. Berbicalah dengan pelan atau tidak terlalu cepat
Berbicara dengan pelan dalam artian tidak tergesa-gesa karena ingin menyudahi bicara, dengan berbicara teratur maka kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan saat berbicara dapat diminimalisir. jika tidak dapat mengingat materi dn adanya perasaan gugup, dianjurkan untuk membawa kertas kecil sebagai pengingat. Namun perlu diingat bahwa membawa kertas bukan berarti pandangan terus tertuju pada kertas, melainkan pada audiens.
7. Menjaga kontak mata dengan audiens
Kontak mata dengan audiens bertujuan untuk membuat fokus audiens tertuju kepada kita. jika kita hanya terpaku pada catatan yang dibawa, maka tidak ada hal yang menarik dirasakan oleh audiens. Pandangan pembicara hendaklah mebidik audiens seperti mengajak berbicara. hindari memandang menyapu seluruh ruangan, karena akan terlihat seperti seseorang yang tidak dapat mengontrol rasa gugup.
8. akhiri dengan senyuman
Mengakhiri suatu pembicaraan tentunya akan meninggalkan kesan, lebih baik apabila memberikan senyuman sebagai penutup dari pembicaraan untuk menimbulkan kesan hangat, sehingga audiens merasa nyaman.
9. Jangan lupa berterimakasih kepada diri sendiri
Bukankah semua yang dilakukan merupakan sebuah perjuangan? maka dari itu setelah turun dari podium, hendaklah mengucapkan terimakasih kepada diri sendiri karena sudah melewati hal yang besar. Berterimakasih kepada dirri sendiri sama dengan menghargai diri sendiri dan dapat meningkatkan semangat untuk mencoba kembali.
Makasih informasinya ya kak!
BalasHapusIni sangat membantu ๐๐
BalasHapusSangat bermanfaat, cocok bgt buat aku si pemalu, apalagi kalau berbicara di depan orang banyak. Makasih infonyaa.
BalasHapusMantapp๐
BalasHapusBagus bgt tipsnya, cocok buat aku
BalasHapus